SUKOHARJO-Bank Indonesia melalui Bank Jateng wilayah Kabupaten Sukoharjo, jadikan Pasar Tradisional Gawok Kecamatan Gatak sebagai pilot project aplikasi Quick Respon Indonesia Standar (QRIS), Kamis (19/12).
Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) meluncurkan standar Quick Response (QR) Code atau QR Code Indonesian Standard (QRIS) untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking. QRIS diluncurkan bertepatan dengan HUT ke–74 Kemerdekaan RI, Implementasi QRIS secara nasional efektif berlaku mulai 1 Januari 2020 untuk mengimplementasikan sistem pembayaran non tunai tersebut.
Implementasi Pembayaran QRIS di Pasar Gawok ini secara langsung diresmikan Asisten II Setda Kabupaten Sukoharjo Widodo SH, MH mewakili Bupati yang berhalangan hadir serta didampingi Asisten Direktur Perwakilan BI Solo Bapak Bakti Artanta. Turut hadir pula Deputi Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Ricky Satria,Kepala Badan Keuangan Daerah ( BKD) RM Suseno dan Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop UKM) Sukoharjo Sutarmo beserta Muspika Kecamatan Gatak dan para pedagang pasar Gawok.
Asisten Direktur Perwakilan BI Solo Bakti Artanta mengatakan penyelenggaraan acara ini merupakan tindak lanjut peluncuran QR Code Indonesia Standard alias QRIS, bertepatan dengan hari Ulang Tahun ke-74 RI.
“Kami optimis pasar Tradisional Gawok sebagai pilot project pembayaran non tunai QRIS di Sukoharjo dapat lancar dilaksanakan, melihat dari semangatnya para pedagang pasar Gawok. Sebenarnya kita hanya merubah pola pembayaran saja dari tunai ke non tunai.Nah sekarang dengan non tunai, membuat kita semakin mudah,”tutupnya.
Sementara itu Asisten II Sekda Widodo SH, MH mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia yang telah mempercayakan pasar tradisional Gawok sebagai pilot project pembayaran QRIS.
“Seiring kemajuan teknologi sudah saatnya pembayaran dilakukan melalui sistem digitalisasi tunai ke non tunai. Tak Dipungkiri butuh waktu untuk menyesuaikan standar itu, dan tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena tidak terbiasa dengan sistem pembayaran non tunai ini . Harapan kami semoga pilot project di pasar Gawok ini akan dikembangkan dan dapat menjadi contoh bagi pasar pasar lainya diwilayah Kabupaten Sukoharjo sebanyak 15 pasar nantinya,” jelas Widodo SH. MH.
Demikian informasi disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo. (Tj)
Sumber by: Press Room Sukoharjo