SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, menghadiri pengajian ramadan di Masjid Besar Al Furqon Kecamatan Nguter, Minggu (10/4/2022). Pengajian tersebut menghadirkan Ustadz Fikri Haikal Zainuddin MZ. Terlihat hadir Ketua DPRD, Wawan Prinadi dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Sukoharjo.
Dalam sambutannya Bupati menyampaikan, bulan suci ramadan merupakan perwujudan rasa solidaritas yang tinggi kepada umat dan rasa ukhuwah yang berdasarkan iman. Dalam konteks itulah saya ajak seluruh jamaah dan kaum muslimin muslimat di Kabupaten Sukoharjo untuk mengisi bulan ramadan ini dengan beribadah sebanyak-banyaknya, beramal sholeh dan berbuat baik bagi sesama.
“Setiap amal baik yang dilakukan di bulan ramadan merupakan ibadah yang mendapatkan pahala besar dari Allah SWT. Selain itu, saya juga mengharapkan agar umat Islam di Kabupaten Sukoharjo dapat tampil terdepan sebagai figur pelopor pemersatu bangsa yang membentengi diri dengan keyakinan iman yang kokoh dan nilai-nilai yang religius,” ujar Bupati.
Bupati juga berharap masyarakat akan terus mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa dimana hal tersebut selaras dengan tema pengajian, yakni “Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah dan Menumbuhkan Ghirah Terhadap Dinul Islam”.
Selanjutnya, ujar Bupati, dalam kesempatan tersebut Bupati berterima kasih dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada tokoh agama Islam dan seluruh umat Islam di Kabupaten Sukoharjo yang telah memberikan kontribusi positif dalam menciptakan kehidupan masyarakat yang rukun dan damai. Atas kondisi tersebut, berbagai kebijakan dan program dibidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan dapat berjalan dengan baik serta Kabupaten Sukoharjo senantiasa dalam keadaan aman, damai, dan kondusif.
“Kegiatan untuk menghimpun dana pembangunan rumah tahfidz, sebagai pemerintah sangat apresiasi, sangat luar biasa, dan siap memberikan bantuan Rp200 juta, takmir masjid bisa segera sampaikan proposalnya,” tambah Bupati.
Sedangkan Ketua Takmir Masjid Besar Al Furqon Nguter, Mudjiono, mengatakan bahwa Masjid Al Furqon Nguter telah berdiri tahun 2016 dan dimiliki umat Islam dan dibangun diatas lahan milik aset desa. Masjid tersebut dibangun secara bertahap dan proses yang panjang.
Tahap pertama membangun masjid induk dibangun dengan biaya sekitar Rp2,5 miliar, tahap dua relokasi kantor Koramil Nguter yang ada di kompleks masjid dengan biaya Rp1,5 miliar dimana lahan digunakan untuk parkir dan tempat wudhu. Untuk tahap ketiga, renovasi serambi yang runtuh dengan biaya Rp216 juta termasuk perawatan masjid induk.
“Sekarang ini merupakan pembangunan tahap keempat, membeli tanah untuk pembangunan rumah tahfidz sekitar 350 meter persegi yang ada disamping masjid. Tanahnya sudah lunas dan tinggal penggalangan dana untuk pembangunan gedungnya yang membutuhkan Rp1,2 milir,” jelasnya. (*)
Sumber Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan