SUKOHARJO – Pemkab Sukoharjo gelar Pembinaan Kelembagaan petani Dalam Rangka Mewujudkan Pertanian yang Maju, Mandiri dan Modern. Kegiatan dilakukan di Pendopo Kantor Kecamatan Polokarto dan dibuka Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, Senin (20/3/2023). Diketahui, tahun 2022 lalu Kabupaten Sukoharjo mampu surplus beras sebesar 138.000 ton.
Dalam kesempatan tersebut Bupati menyampaikan bahwa Kabupaten Sukoharjo merupakan lumbung padi di Jawa Tengah. Meskipun terdampak Pandemi Corona dan anomali iklim, Kabupaten Sukoharjo masih mampu surplus beras sebesar 138.000 ton beras di tahun 2022. Sedangkan realisasi produksi padi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2022 sebesar 308.688 ton GKG (Gabah Kering Giling) dengan produktivitas rata-rata sebesar 64,03 kuintal/hektar GKG.
“Kabar gembira disampaikan oleh Kepala Badan Pangan Nasional, bahwa untuk Harga Pembelian Pemerintah (HPP) mengalami kenaikkan untuk Gabah Kering Panen di tingkat petani Rp5.000, dan ditingkat penggilingan Rp5.100, sedangkan Gabah Kering Giling di penggilingan Rp6.200, dan di Gudang Perum Bulog Rp6.300,” terang Bupati.
Keberhasilan Kabupaten Sukoharjo dalam mempertahankan surplus beras ini tentunya tidak lepas dari peran serta petani dalam mendukung semua program pemerintah dan berkolaborasi dengan Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan dalam mendampingi petani. Oleh karena itu pembinaan kepada petani secara menyeluruh harus selalu kita lakukan agar setiap kendala sekecil apapun ditingkat petani dapat diselesaikan, sehingga ancaman gagal panen dapat dicegah semaksimal mungkin.
“Saya memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini. Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi tolak ukur dalam mengevaluasi pelaksanaan program-program pertanian khususnya dalam hal peningkatan produktivitas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, agar kedepannya semua program dapat terlaksana dengan baik dalam rangka mewujudkan Kabupaten Sukoharjo yang Lebih Makmur Lagi,” kata Bupati.
Inovasi dalam penyediaan benih berkualitas sangat diharapkan sehingga dapat memotivasi petani untuk lebih memaksimalkan pemanfaatan alat mesin pertanian harus terus kita lakukan agar Kabupaten Sukoharjo tidak hanya surplus beras, namun juga mampu meningkatkan kesejahteraan petani pada khususnya dan masyarakat Kabupaten Sukoharjo pada umumnya.
Sedangkan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Windaryatno mengatakan, pembinaan kelembagaan petani dilakukan Pemkab Sukoharjo dengan tujuan petani mampu mengakses bantuan, modal usaha dan kebutuhan pertanian lainnya. Selain itu juga bentuk untuk mengapresiasi kerja keras petani dalam membantu memenuhi kebutuhan pokok pangan khususnya beras.
“Pemkab Sukoharjo telah memberikan perhatian besar dan berbagai bantuan untuk petani seperti alat pengolahan pupuk, sumur dalam dan jalan produksi pertanian,” ujarnya. (*)
Sumber Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan