SUKOHARJO – Pemkab Sukoharjo dalam hal ini Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM menggelar Temu Kerja Pelaku Distribusi LPG Bersubsidi. Kegiatan tersebut dibuka Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, di Lantai 10 Gedung Menara Wijaya, Senin (4/7/2022). Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati, Agus Santosa dan juga nara sumber dari PT Pertamina.
Tahun 2022 ini, Sukoharjo mendapat kuota gas LPG bersubsidi 33.837 metrik ton atau 11.277.000 tabung. Hingga Mei 2022, tercatat sudah 4.624.340 tabung yang tersalurkan atau sekitar 41,67% dari total kuota. Hingga Desember 2022 nanti, diasumsikan bisa tersalurkan sejumlah 11.098.416 tabung atau 98,42% dari total kuota.
“Mulai 27 Februari 2022 harga LPG non subsidi sudah mengalami penyesuaian harga. Kenaikan ini dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas,” ujar Bupati dalam sambutannya.
Bupati mengatakan, hasil laporan dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menunjukkan bahwa subsidi (seperti Raskin, Subsidi Listrik dan Subsidi Gas/LPG) lebih banyak dinikmati oleh kelompok masyarakat mampu. Implikasi dari ketidaktepatan sasaran ini adalah tingkat subsidi riil yang diterima oleh rumah tangga miskin dan rentan lebih rendah daripada alokasi sebenarnya.
Melihat perkembangan pelaksanaan penyaluran bantuan maupun subsidi yang ada serta tantangan dan arah kebijakan ke depan, maka diperlukan sebuah transformasi kebijakan yang dapat mendorong subsidi yang lebih tepat sasaran dan efektif.
Terkait gas LPG bersubsidi, kepada pelaku distribusi diharapkan untuk tertib administrasi, yaitu disiplin dalam mencatat penerimaan lewat pengisian log book karena dari catatan itulah dapat diketahui berapa tabung LPG yang diterima dan kepada siapa saja disalurkan. Selain itu juga tertib harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kg, yakni Rp15.500 per tabung.
Sedangkan Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Sukoharjo, Iwan Setiyono, menyampaikan jika temu kerja tersebut menghadirkan agen dan pangkalan gas LPG bersubsidi. Kegiatan bertujuan untuk menjamin ketersediaan gas LPG bersubsidi di Kabupaten Sukoharjo terutama menjelang Idul Adha.
Selain itu, ujarnya, sekaligus menyikapi terjadinya krisis energi global yang memicu kenaikan BBM dan berimbas kenaikan harga LPG nonsubsidi sehingga masyarakat banyak yang beralih menggunakan gas LPG bersubsidi.
“Hal itu perlu disikapi bersama untuk menghindari terjadinya kelangkaan gas LPG bersubsidi,” kata Iwan. (*)
Sumber Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan