SUKOHARJO – Kabupaten Sukoharjo genap berusia 78 tahun pada 15 Juli 2024 ini. Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah), Pemkab menggelar upacara dengan pakaian tradisional Jawa, termasuk penggunaan bahasa Jawa. Upacara dipimpin Bupati Etik Suryani dan turut dihadiri Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Dalam upacara tersebut Bupati menyerahkan dokumen Petikan PP Nomor: 16/SD/1946 yang merupakan dokumen hari lahir Kabupaten Sukoharjo kepada Sekretaris Daerah (Sekda), Widodo yang dilanjutkan kirab menuju Kantor DPRD.
Dalam kirab tersebut, Bupati, pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menaiki kereta kuda. Di sepanjang rute kirab terlihat disambut masyarakat yang memadati sepanjang rute.
Kirab sendiri berhenti di simpang lima untuk mengikuti flashmob Tari Kreasi Cuci Tangan yang diikuti 5.000 peserta. Dalam kesempatan itu, Bupati dan pejabat lain turut menjadi peserta flashmob.
Setelah dari simpang lima, kirab dilanjutkan hingga Kantor DPRD untuk Rapat Paripurna Istimewa Harlah Sukoharjo Ke-78. Dalam rapat paripurna ini, Bupati Etik Suryani menyampaikan pidato dimana dalam pidato ini Bupati menggunakan bahasa Jawa.
Dalam Harlah Ke-78 ini, Pemkab Sukoharjo mengambil tema “Sukoharjo Luar Biasa”. Tema tersebut mempunyai makna dimana saat awal menjabat Bupati Sukoharjo dihadapkan pada situasi Pandemi Covid-19 selama dua tahun.
Berkat dukungan semua elemen masyarakat dan sinergi Forkopimda akhirnya pandemi bisa diatasi. “Dukungan luar biasa dari elemen masyarakat hingga pandemi dilalui dan kemudian dilanjutkan dengan berbagai program, termasuk program pembangunan infrastruktur,” ungkap Bupati.
Dalam pidato di Rapat Paripurna DPRD, Bupati juga menyampaikan untuk kinerja penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kabupaten Sukoharjo sampai dengan tahun 2023 menunjukkan hasil yang signifikan. Sesuai data BPS, IPM Sukoharjo dari tahun ke tahun selalu naik. Pada tahun 2021, IPM sebesar 77,13 dan di tahun 2022 menjadi 77,94. Angka ini terus meningkat di tahun 2023 menjadi sebesar 78,65.
Hal tersebut menjadikan Kabupaten Sukoharjo sebagai salah satu kabupaten di Indonesia dengan IPM yang tinggi dan masuk dalam kategori kabupaten terbaik ke-10 Tingkat Nasional.
Selain itu, Pemkab Sukoharjo juga meraih beberapa penghargaan antara lain opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan dari BPK selama 9 Tahun berturut-turut dari 2015 hingga 2023, penetapan Sarung Gayor dan Nasi Liwet yang merupakan produk khas Sukoharjo sebagai warisan budaya tak benda Indonesia, Satya Lencana Wira Karya dalam Bidang Pertanian Melalui Program Gerakan Membangun Petani Milenial.
Kemudian, Nirwasita Tantra untuk kategori Kabupaten Sedang Tahun 2023, Sertifikat Penghargaan Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan, Trophy Adipura Tahun 2023 untuk kategori Kabupaten, Kabupaten peduli HAM Tahun 2023, Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2023, Sertifikat Pembina Proklim kepada Kepala Daerah yang telah membina Program Kampung Iklim, dan Penghargaan Indeks Pembangunan Keluarga (IBANGGA) Award Tahun 2024. (*)
Sumber Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan